Selamat datang di Blogger CORETANKU

GOBBLES U ALL

Sabtu, 28 Juni 2014

Aku Tak Mampu Mengingatnya Lebih Banyak (Untuk kenangan Tahun 2011)

Diary:
Dari mana harus aku mulai, karena tak satupun mampu aku ingat dengan baik. Perjalanan demi perjalanan itu tak terekam dengan baik, karena aku terlalu larut dalam dunia-dunia yang aku ciptakan, walau terkadang aku menyadari dan aku memaksa.
Rekam jejak, ingin aku ulang sama persis seperti waktu-waktu aku melaluinya dengan penuh kesungguhan walau kadang aku mengutuknya, karena hampir seluruh hidupku aku habiskan.
Terus berjalan itulah sifat waktu, aku harus apa? kalaulah tidak aku tulis maka akan sangat sulit aku mengurainya dengan baik, namun pantaskah aku melupakan apa yang telah aku lalui dengan kesulitan dan kepahitan yang tak satu orangpun mengerti, karena itu hidupku, kataku.
Sepotong demi sepotong aku penggal jadi bahagian yang aku ingat, lalu aku urai walau sedikit agak kabur namun aku tetap memaksa karena mana mungkin aku lupa.
Setiap aku memaksa terasa sakit dikepala, karena entah yang itu atau entah yang mana, tanggal dan waktunya semua tampak sama, sulit memang sulit aku mengingat tapi sekali lagi aku memaksa, maka aku kumpulkan satu demi satu bahagian, meski agak menerka tapi aku yakin seperti itu yang aku lalui.
Lalu aku tulis bukan karena ingin menulis tapi memang harus aku tulis, agar aku mengingatnya lebih baik, terus dan terus aku paksa, photo, surat video aku kumpulkan dalam satuan, lalu aku hitung dan aku coba mengingat lebih baik, agar tak semakin kabur urutan perjalanan ku menimba keyakinan illahi.   
Namun seberapa baiknya urain yang aku tulis, dari setiap rekam jejak yang aku paksakan untuk mampu aku ingat, setidaknya aku berusaha.. untuk tidak menerka (kata ku), dan mungkin memang benar, manusia tetaplah manusia, karena memang Aku Tak Mampu Mengingatnya Lebih Banyak.

Jumat, 27 Juni 2014

Ketika Semangat Perlawanan itu baru Aku sadari (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan (HMJ-EP), Padang 2011)

Diary:

Perjalanan itu aku mulai ketika aku memutuskan untuk memimpin kelembagaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan, entah takdir karena semua seperti suratan tuhan yang tak mungkin aku ingkari, karena benar aku tertarik untuk mengenalnya jauh lebih dalam. Berawal dari sesuatu yang buruk, tidak pernah berproses dengan baik namun pada akhirnya harus memimpin kelembagaan tersebut, waktu itu kondisinya sangat-sangat jauh berbeda, karena dalam Musyawarah aku harus menepati janji agar tak jadi sumpah serapah, untuk terus mengabdi dan melakukan hal-hal terbaik agar mampu mengubah kondisi buruk pada saat itu, dan jujur semua ini berawal dari apa yang tak aku pahami dengan baik.

Waktu terus berjalan, kadang terlalu cepat sedangkan aku belumlah mengerti apa yang harus aku perbuat, meskipun semangat, tekad dan keinginan ku begitu besar untuk terus belajar. Sadar dalam perjalanan yang tak bisa aku pungkiri, aku tidak diterima dengan baik, dan apa yang aku dengar dari mulut mereka yang mengabaikan ku hanya basa-basi kepalsuan. Tak berhenti dengan kurang baiknya penerimaan mereka yang merasa hebat tapi tak punya cukup mental untuk bersaing, aku teruskan perjalanan. Semua terasa berat namun lingkungan itu sungguh menawan karena tak henti aku terus memikirkannya dan tak henti aku untuk terus berbuat dan berbuat, meskipun perbuatan itu tak lebih baik dari apa yang aku pahami. Telah aku tuntaskan perjalanan demi perjalanan, dan aku sadari pemaknaan proses dikelembagaan tersebut adalah tentang tanggung jawab untuk melakukan perkejaan hari dan menyelesaikan pekerjaan lainya serta melahirkan orang-orang setelah aku, aku berusaha dengan sebaik mungkin hingga aku tenggelam jauh lebih dalam. 

Awalnya semua hanya biasa, tapi makin lama interaksi sosial dan kebencian akan birokrasi dan administratif yang melukai banyak orang membuat aku gusar dan ingin lebih dari apa yag aku pahami saat itu. Aku terus bergerak hingga aku menyadiri pentingnya proses pendidikan untuk diri ku sendiri karena bagaimana  juga aku akan mempersiapkan mereka setelah aku, kalau aku sendiri masih bodoh dan jalan ditempat seperti ini, Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa Tinggkat Dasar yang dilaksanakan BEM-FE pada saat itu membuat aku harus terus belajar dan memahami banyak hal, dan alhamdulilah perjalanan itu terus berwarna seketika kakanda ketua bem saat itu terus dan terus mengikut sertakan kami dalam berbagai hal, kurang lebih itu perjalanan dan pelajaran berharga yang hingga aku tulis saat ini masih aku ingat.

Biasanya aku hanya manut layaknya sebuah boneka yang kaki, tangan dan pikiranku diarahkan, aku mulai sadar ada yang tidak pada tempatnya, pikiran ku mulai mencerna ada hal yang salah tapi seolah mulut dan lidah orang-orang, seolah terpotong dan dibungkam ketakutan yang tak beralasan.

Tekadku mulai bulat ketika ke-tidak benaran itu semakin lama semakin jelas terlihat, upaya untuk meluruskan apa yang salah pada saat itu terus aku lakukan, meskipun hanya disepelekan karna aku bukan siapa-siapa kata mereka. Untung sahabatku M.fadil ketua Himpunan manajemen masih setia dengan gagasan-gagasan kecil untuk terus berbuat banyak hal, untuk orang-orang. 

Perjalanan satu tahun semakin berat karna aku tak lagi disukai mereka yang meimpin saat itu, tak apalah pikirku karena ini benar atas dasar yakinku. 

Entah telah berapa lama aku mengenal kelembagaan itu, hingga tak kusadari orang-orang juga telah berubah, aku berharap himpunan yang aku pimpin saat itu terus bergerak karena aku sadar bayang kegagalan masih menghantui ketika aku berhenti. 

Namun makin lama semua terasa berbeda aku tak lagi diberi ruang, namun orang-orang yang aku pimpin masih setia walaupun kami hanya kelompok minoritas yang untuk keberlangsungan hari esokpun masih abu-abu. Perjalanan pada Himpunan Mahasiswa Jurusan Ekonomi Pembangunan aku sadari hanyalah awal karena tak beberapa saat lagi aku akan berakhir dan aku lirik mereka yang masih setia untuk terus berdedikasi membangun dan mempertahankan apa yang sudah kami upayakan 1 tahun tersebut nampak buyar, tapi semua terpaksa untuk di akhiri, karena masa ku telah usai dan aku harus berbuat lebih besar dan aku yakin saat itu, apa yang telah kami lewati sudah cukup jadi modal untuk generasi baru terus bergerak dan mengabdi mengembangkan Himpunan Mahasiswa Jurusan ekonomi Pembangunan yang sangat aku cintai dan terus aku banggakan hingga saatnya berlalu aku menyadari Kesia-sia.an dan Sesal pasti akan kembali aku tuai, aku beranjak pergi dan telah usai Perjalanan tersebut. Namun tak pantas kiranya mereka yang mendukung niat baikku aku lupakan, terimakasih tak terhingga ku untuk dosenku ibunda nurul huda yang kebetulan sekretaris jurusan yang sewaktu itu memahami setiap langkah perjuanganku untuk terus berkembang dan berkembang. Terimakasih seluruh sahabat seperjuangan kalian masih setia mengantarkan aku hingga Musyawarah tahun 2012, sebagai awal perjalanan dan babak baru bagi semangat perlawananku atas Dunia. (Berhimpunlah tapi bukan berpecah-belah).

Kamis, 26 Juni 2014

Aku telah menutup kisah Buku kusam itu

      Telah lama aku tak benar-benar menulis dan telah banyak cerita yang aku tenggelamkan bersama waktu yang terus dan terus berjalan, aku tak menyadari sudah hampir 3 tahun tak aku teruskan tulisan yang dahulu sempat aku mulai dengan semangat yang tertanam namun hanya jadi simbol digerus perubahan zaman. 

    Aku menyadari banyak yang telah hilang namun keinginan menulis itu tetaplah ada, dan untuk itu dari sekian tahun yang telah lalu aku bukukan pengalaman yang telah aku fragmentasikan dengan kertas-kertas lusuh itu, sudah layak sekiranya tulisan itu kembali aku mulai walau hanya sekedar guratan singkat tapi yang terpenting orang-orang menyadari kalau aku dan tulisan ku tetap ada, dan mungkin memang telah aku tutup buku kusam yang telah lama aku hanyutkan dalam ingatan lukaku akan masa lalu yang tak bisa dipahami banyak orang. 

     Buku kusam ini akan aku simpan dengan baik, dan akan aku tulis lembaran kertas lusuh yang baru, ya memang tetap lusuh, karena seperti inilah aku adanya, aku belajar banyak dari apa yang kesederhanaan ajarkan padaku. Inilah aku dengan wajah dari guratan-guratan yang baru dan semoga dipahami karena 'Aku Kembali Menulis'.